Sabtu, 26 November 2016

BIOLOGI BAGI KEHIDUPAN







    Biologi bersal dari kata bios yang berarti hidup dan logos yang berarti pengetahuan. Jadi biologi dapat didefinisikan Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu biologi mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinnya dengan faktor lingkungan.

1. Objek Biologi
Objek biologi meliputi seluruh makhluk hidup. Pada awalnya Biologi memiliki 3 ragam objek berupa kerajaan (kingdom), yaitu Plantae (dunia tumbuhan),Animalia (dunia hewan), dan protista. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ragam objek biologi juga terus berkembang. Klasifikasi makhluk hidup yang semula dibagi 3 kingdom semenjak akhir abad ke-19 ragam objek Biologi berkambang menjadi 5 kingdom, yaitu Plantae, animalia,protista,dan fungi.
dalam perkembangan terakhir dunia makhluk hidup diklasifikasikan menjadi 6 kingdom, yaitu Plantae, Animalia,Protista,Fungi,Eubacteria,Archaebacteria.

2. Cabang - cabang Biologi 
Adapun cabang-cabang biologi antara lain: 

1. Acarologi, ilmu yang mempelajari tentang acarina (tungau)
1. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
2. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga
3. Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
4. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
5. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
6. Apiari, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
7. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
8. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
9. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
10. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis
11. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
12. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
13. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup
14. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
15. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu
16. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi
17. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
18. Botani, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
19. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut
20. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak
21. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
22. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya
23. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
24. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
25. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
26. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga


27. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
28. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
29. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
30. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
31. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
32. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
33. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
34. Farmakologi,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
35. Fikologi, Ilmu yang mempelajari tentang alga.
36. Filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
37. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
38. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
39. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
40. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
41. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
42. Genetika kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
43. Genetika molukuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
44. Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
45. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium)
46. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus
47. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
48. Helmintologi, ilmu yang mempelajari tentang cacing
49. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
50. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
51. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
52. Ikhtiologi, Ilmu yang mempelajari tentang ikan
53. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
54. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
55. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
56. Klimatologi, ilmu yang mempelajari tentang iklim
57. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
58. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang molusk
59. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
60. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel
61. Mikologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
62. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organism
63. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
64. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
65. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
66. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematod
67. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
68. Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem sara
69. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ
70. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
71. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
72. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
73. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
74. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata )
75. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
76. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
77. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
78. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen
79. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
80. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
81. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
82. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
83. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
84. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
85. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata
86. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
87. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
88. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
89. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan pak
90. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-par
91. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
92. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
93. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
94. Rhialogi, ilmu yang mempelajari tentang hidung
95. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
96. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
97. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
98. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
99. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
100. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
101. Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
102. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
103. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wan ita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
104. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
105. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan
 
3. Peranan Biologi
    Manfaat Perkembangan Biologi Bagi Kehidupan :
1. Membantu dalam menemukan dan mengembangkan bahan kebutuhan pokok manusia, seperti bahan makanan, pakaian, peralatan dan perumahan serta energi.
2. Menemukan berbagai penyebab dan pengobatan berbagai macam penyakit, baik pada manusia hewan, maupun tumbuhan
3. Penemuan bibit unggul, baik hewan ternak maupun tanaman pertanian yang membantu menyelesaikan masalah pangan.
4. Menyingkap rahasia proses-proses kehidupan, pewarisan sifat, dan gen sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.
5. Mengkaji dan melestarikan seluk beluk lingkungan lebih dalam dengan tujuan untuk kelestarian kehidupan.
6. Pengolahan limbah rumah tangga dan industri yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan organisme pengolah limbah yang telah ditemukan peneliti.
 

 

KEANEKARAGAMAN HAYATI







 Keanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat ekosistem bioma spesies,, atau seluruh planet. Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem.

A. Keanekaragaman Gen


Keanekaragaman Gen merupakan Perbedaan atau kita sebut dengan Variasi gen yang terdapat dalam suatu spesies makhluk hidup, Kita ambil contoh buah Kelapa ada yang memiliki Dading tebal dan daging tipis, ada yang memiliki warna hijau pada kulitnya ada pula yang memiliki warna kuing pada kulitnya, Demikian pula buah pisang yang mempunyai ukuran, warna, bentuk dan tekstur serta rasa daging buah yang tidak sama dengan yang pisang lainnya. Pisang mempunya beberapa variasi yaitu pisang raja uli, pisang raja molo, pisang raja jambe, pisang raja sereh. Banyak sekali perbedaanya meskipun masih sama-sama pisang.
Keanekaragaman sifat genetik yang ada pad makhluk hidup di kendalikan oleh gen-gen yang ada di dalam keromosom yang di miliki makhluk hidup tersebut, Keromosom di dapatkan dari kedua Induknya melalui pewarisan sifat, akan tetapi gen juga dapat di pengarui oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya berkembang. Kita ambil contoh lagi, bibit yang diambil dari batang induk mangga yang memiliki sifat genetik berbuah dengan besar,dan bila ditanam pada area yang berbeda maka ada kemungkinan tidak menghasilkan buah mangga berukuran besar seperti sifat genetik induknya. sekarang teman-teman harus lebih faham ya.
Tidak hanya itu Keanekaragaman gen juga dapat ditingkatkan melalui hibridisasi atau di kenal dengan perkawinan silang antara spesies satu dengan spesies yang berbeda sifat atau melalui proses domestikasi (budidaya tumbuhan liar atau hewan). Kita ambil contoh mudahnya, proses hibrid dari tanaman anggrek akan mendapatkan warna yang beragam, hibridisasi sapi fries Holland dengan sapi bali, dan hibridisasi berbagai jenis tanaman atau hewan tertentu dengan spesies liar untuk mendapatkan jenis yang tahan terhadap penyakit. Dengan cara hibridisasi ini maka kita dapat memperoleh sifat genetik yang baru dari suatu organisme-organisme pada suatu spesies. Nah teman-teman haus sudah faham ini tentang keanekaragaman gen yang ada di dunia ini, kita dapat melihatnya bahkan setiap hari atau setiap jam pun bisa melihat keanekaragaman gen ini, Kita masuk yang Keuda tentang keragaman jenis.

B. Keanekaragaman Jenis


Keanekaragaman Jenis merupakan adanya perbedaan yang dapat kita temukan pada suatu kelompok maupun komunitas pada berbagai spesies yang hidup di suatu habitat makhluk. Mau contohnya yang dapat kita lihat langsug.? di antaranya adalah pohon mangga, jeruk, rambutan, kelapa, bunga melati, bunga mawar, jahe, kunyit, burung, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Keanekaragaman jenis yang lebih tinggi umumnya dapat ditemukan di suatu tempat yang jauh dari kehidupan manusia, semisal di hutan. Di hutan terdapat jenis hewan dan tumbuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan di kebun atau di sawah, sudah faham kan,
Terdapat Pula beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama seperti tumbuhan kelompok palem yaitu pinang, aren, sawit dan kelapa yang memiliki daun seperti pita. Namun, tumbuh-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda, kelapa memiliki nama spesies Cocos Nucifera, pinang bernama Areca catechu. Cukup mudah untuk mengenali Keanekaragaman jenis Ekosistemyang ada di kehidupan sehari-hari.

C. Keanekaragaman Ekosistem


Jika kita Mencari pengertian Keanekaragaman Ekosistem maka jawabanya adalah, Ekosistem dapat terbentuk oleh adalnya berbagai kelompok spesies yang mempu menyesuaikan diri dengan suatu lingkunganya, kemudian mereka saling mempengaruhi antara spesies satu dengan spesies lainya dan juga antara spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidup, semisal suhu, air, udara, tanah, cahaya matahari, kelembapan dan mineral. Ekosistem berbeda dengan lainnya sesuai dengan spesies pembentuknya. Di duni ini Terdapat beberapa ekosistem yang dapat kita jumpai yaitu ekosistem hutan, ekosistem rawa, ekosistem terumbu karang, ekosistem laut dalam, ekosistem padang lamu, ekosistem mangrove, ekosistem dana, eosistem pantai pasir dan lain sebagainya. Dengan semakin canggihnya teknologi dan pola fikir manusia maka sekarang manusia bisa menciptakan ekosistem, yakni ekosistem buatan manusia yaitu agro ekosistem seperti sawah, kebun, dan ladang. Hanya saja agroekosistem memiliki tingkat keanekaragaman spesies yang lebih rendah dibandingkan dengan ekosistem alamiah, tetapi mempunyai tingkat keanekaragaman genetik yang lebih tinggi.
Saya rasa untuk pembahasan tentang Keanekaragaman Hayati cukuplah sampai di sini, kita tentu akan terus membahas mengenai Materi biologi yang sudah pasti tidak kalah menariknya dengan materi kali ini, nah teman-teman sudah membaca belum artikel sebelumnya yang saya bagikan kepada teman-teman yakni tentang Klasifikasi dan Ciri-ciri Kingdom,

VIRUS DAN MONERA

A.      VIRUS
Virus ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Jerman pada tahun 1833 yaitu A. Meyer dengan mengamati mosaik pada daun tembakau yang menyebabkan daun berbintik. Setelah itu, D. Ivanowsky (ilmuwan Rusia) menguji kesimpulan Meyer dan selanjutnya Beijerinck.
Urutan percobaan: daun tembakau terkena mosaik – ditumbuk – getah disaring – disemprotkan pada daun tembakau sehat.

1.       Ciri – Ciri Virus
·         Aseluler, ukuran: 10 – 400 nm, hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop elektron
·         Dapat dikristalkan dan hanya dapat bereplikasi pada organisme hidup
·         Bentuk bervariasi: bulat, oval, memanjang, batang dan bentuk T
·         Bentuk tidak aktif sebuah partikel virus diluar sel inang disebut Virion
·         Beberapa partikel lain seperti virus disebut Prion (bahan utama berupa gabungan antara molekul asam nukleat dan protein)
·         Struktur tubuh virus terdiri dari:
- Pembungkus atau selubung (kapsid) dari protein dibagian luar (kapsomer)
- Bahan inti DNA atau RNA dibagian dalam
- Tidak memiliki protoplasma

2.       Sifat Virus
·         Sebagai benda hidup sekaligus benda mati (metaorganisme)
·         Setiap virus dapat menjangkiti dan menumpang hanya pada tempat tertentu pada inang
·         Mengenali sel inang melalui mekanisme kunci dan gembok
·         Kunci              : berupa protein yang terdapat di bagian virion (virus lengkap)
·         Gembok         : bagian penerima/reseptor di permukaan inang
·         Sejumlah virus ada yang hanya dapat hidup pada 1 inang , ada pula yang > 1 inang

3.       Siklus Hidup Virus
Siklus hidup virus terbagi menjadi 2 yaitu siklus lisis dan siklus lisogenik. Berikut contoh daur hidup Bakteriofage T4 yang hidup parasit pada bakteri Escherichia coli.
a.        Siklus Lisis (A-P-R-E-L)
1. Adsorpsi (penempelan) : virus melekat pada sel inang dan mengluarkan enzim yang menyebabkan kapsid virus dan membran sel inang melebur.
2. Penetrasi : masuknya seluruh tubuh atau asam nukleat virus ke sel inang
3. Replikasi : penggandaan DNA atau RNA dan sintesis protein virus
4. Eklifase : setelah ± 20 – 60 menit terjadi perakitan tubuh virus
5. Lisis : sel inang (bakteri) pecah dan virus baru keluar

b.       Siklus Lisogenik
1.       Adsorpsi (penempelan)
2.       Penetrasi
3.       Penggabungan/Profage : DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profage
4.       Pembelahan : bakteri membelah menjadi 2 sel anakan yang mengandung profage.

Peranan Virus Dalam Kehidupan
·         Menguntungkan
Berperan ,sebagai vektor dalam rekayasa genetika, sebagai penghasil vaksin, antitoksin, melemahkan bakteri.
·         Merugikan
a.        Penyakit pada tumbuhan
·         Tobacco Mozaic Virus  (TMV): bercak kuning pada daun tembakau
·         Beet Yellow Virus (BYV): menyerang tanaman aster
·         Tungro menyebabkan penyakit kerdil pada padi
·         Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) pada jeruk
b.       Penyakit pada hewan
·         Rhabdoviridae: rabies pada vertebrata (anjing, kera dll)
·         New Custle Disease (NCD): tetelo pada ayam
·         Rous Sarcoma Virus (RSV): kanker pada ayam
c.        Penyakit pada manusia
1.       Golongan Virus RNA
Jenis
Penyakit
Jenis
Penyakit
Picornaviridae
polio & hepatitis A
Paramyxoviridae
campak dan parotitis
Caliciviridae
hepatitis D
Myxoviridae
influenza
Coronaviridae
flu burung
HIV atau Retroviridae
AIDS
Thogovirus
demam berdarah
Rhabdoviridae
rabies

2.       Golongan Virus DNA
Jenis
Penyakit
Jenis
Penyakit
Adenoviridae
Infeksi usus & alat pernapasan
Papovaviridae
Kanker & kutil
Herpesviridae
Infeksi mulut & alat kelamin
Proxviridae(Variola)
Cacar api
Hepadnaviridae
Hepatitis B
Proxviridae(Varicella)
Cacar air

Penyakit karena virus dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin pertama yang ditemukan adalah vaksin cacar oleh Edward Jenner (1789). setelah itu, vaksinasi oral untuk menanggulangi penyakit polio oleh Jonas Salk (1952)
Secara alami, manusia dapat membuat zat anti virus dalam tubuhnya yang disebut interferon. Namun, manusia masih dapat sakit jika terinfeksi virus. Hal ini karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi dengan kecepatan sintesis interferon.

B.      MONERA
Monera merupakan organisme uniseluler ( bersel satu) dan bersifat prokariotik (tidak memiliki membran inti). Anggota monera adalah semua golongan bakteri (Schizomycetes) dan golongan ganggang biru (Cyanophyta).

BAKTERI (EUBACTERIA)
Ciri-ciri bakteri:
Ø  Uniseluler, prokariot, ukuran: 0,12 – 200 mikron, memiliki dinding sel yang kandungan spesifiknya adalah senyawa peptidoglikan (gabungan protein dan polisakarida)
Ø  Reproduksi dengan cara membelah diri (pembelahan Amitosis)
Ø  Memiliki membran plasma, sitoplasma, ribosom, asam nukleat dan granula penyimpanan
Ø  Mampu membentuk endospora jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan
Ø  Hidup di berbagai lingkungan (tanah, air, udara, makhluk hidup)

Berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan, bakteri dibedakan menjadi:
1.       Bakteri Gram Positif : memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan tebal, berwarna ungu jika diwarnai dengan pewarnaan Gram. Contoh: Bacillus subtilis, Vibrio cholerae, Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum.
2.       Bakteri Gram Negatif : memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan tipis, berwarna merah atau merah muda jika diwarnai dengan pewarnaan Gram. Contoh: Escherichia coli dan Streptococcus sp.

Bentuk - Bentuk Bakteri
Ø  Kokus               : bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus, stafilokkus, sarkina
Ø  Basil                  : batang, diplobasil, streptobasil
Ø  Spiral                : spiral, spirilum (spiral kasar), spiroketa (spiral halus)
Ø  Vibrio               : koma

Alat Gerak Bakteri
Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan flagela/bulu cambuk. Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel, bakteri dibagi menjadi 5 macam yaitu:
1.       Atrich               : bakteri tidak berflagel, contoh: E. Coli
2.       Monotrich       : memiliki 1 flagel pada salah satu ujungnya, contoh: Vibrio cholera
3.       Lopotrich        : memiliki >1 flagel pada salah satu ujungnya, contoh: Rhodospirillum rubrum
4.       Ampitrich        : memiliki 1 atau >1 flagel pada kedua ujungnya, contoh: Pseudomonas aeruginosa
5.       Peritrich          : memiliki flagel di seluruh permukaan tubuhnya, contoh: Salmonella typhosa

Cara Bakteri Memperoleh Nutrisi
Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.       Bakteri autotrof : bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dari zat-zat anorganik. Macamnya:
-          Bakteri fotoautotrof, contoh: Chlorobium sp., Chromatium sp.
-          Bakteri kemoautotrof, contoh: Clostridium desulfuricans, Thiobacillus ferooxidans
2.       Bakteri heteretrof : bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Macamnya:
-          Bakteri saprofit, contoh: Streptomyces sp., E. Coli
-          Bakteri parasit, contoh: Pseudomonas sp., Bacillus anthraxis

Jenis Bakteri Berdasarkan Kebutuhan Akan O2
1.       Bakteri Aerob : memerlukan O2 bebas, contoh: Nitrosomonas, Nitrosococcus
2.       Bakteri Anaerob : tidak memerlukan O2 bebas, contoh: Clostridium tetani, Micrococcus denitrificans

Perkembangan Bakteri
Bakteri pada umumnya berkembangbiak secara aseksual yaitu dengan membelah diri. Perkembangbiakan secara seksual tidak terjadi ada bakteri, tetapi dapat terjadi pemindahan materi genetik antar bakteri tanpa menghasilkan zigot yang disebut Paraseksual.
Ada 3 cara proses paraseksual:
1.      Transformasi : pengambilan DNA oleh bakteri dari lingkungan di sekelilingnya.
2.      Konjugasi : perpindahan DNA dari satu sel (sel donor) ke dalam sel bakteri lain (sel resipien) melalui kontak fisik antara kedua sel (menggunakan pili).
3.       Tranduksi : pemindahan DNA dengan perantara fage atau virus.

Peranan Bakteri Dalam Kehidupan
1.       Menguntungkan
-          Sebagai dekomposer/pengurai
-          Nitrosomonas dan Nitrosococcus, membentuk nitrat dan nitrit dalam tanah
-          Rhizobium, mengikat N2 bebas dengan bersimbiosis membentuk bintil akar pada tanaman legume
-          Streptomyces griceus, penghasil antibiotik Streptomisin
-          Streptomyces venezuelae, penghasil antibiotik Kloramfenikol dan Kloromisin
-          Streptomyces aureofacien, penghasil antibiotik Aureomisin
-          Clostridium acetobutylicum, pembuat aceton dan butanol
-          Escherichia coli, membantu pembusukan dalam kolon dan pembentukan vit. K

2.       Merugikan
Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Misalnya:
-          Pada tumbuhan: Xanthomonas citri (kanker batang jeruk), Erwinia tracheiphila (busuk daun labu)
-          Pada hewan: Bacillus anthraxis (anthrax pada ternak),  Actinomyces bovis (bengkak pada rahang sapi)
-          Pada manusia: Salmonella typhosa (penyakit tifus), Treponema pallidum (penyebab sifilis), Mycobacterium leprae (penyakit kusta/lepra), Diplococcus pneumoniae (penyakit radang paru-paru/pneumonia), Neisseria gonorhoea (penyakit kencing nanah).

GANGGANG BIRU (CYANOBACTERIA)
Ciri-ciri secara umum:
·         Uniseluler dan multiseluler, prokariotik
·         Memiliki pigmen fikosianin
·         Memiliki klorofil a yang tersebar di seluruh sitoplasma (bukan di kloroplas)
·         Merupakan salah satu vegetasi perintis, karena mampu hidup di perairan bersuhu 850C dengan membentuk akinet (sel berdinding tebal yang berfungsi sebagai alat pertahanan diri)
·        Habitat: perairan (terutama perairan tawar), tempat-tempat lembab, sumber air panas, dan menempel pada tumbuhan atau hewan
Reproduksi Ganggang Biru
Reproduksi ganggang biru dapat dilakukan secara vegetatif, yaitu:
1.    Pembelahan sel (pembelahan amitosis); dilakukan oleh ganggang biru bersel satu (uniseluler), contoh: Gleocapsa (hidup pada batu atau epifit pada tumbuhan lain), Chroococcus (hidup di air tenang), Spirulina dan Polycistis (hidup berkoloni)
2.    Fragmentasi; dilakukan oleh ganggang biru berbentuk filamen/benang. Benang-benang tersebut selanjutnya akan pecah membentuk individu baru yang disebut hormogonium.
Contoh: Oscillatoria, Nostoc, Anabaena.
3.      Heterosista; dinding sel pada bagian tertentu tubuh ganggang biru menebal kemudian memisahkan diri dan tumbuh menjadi individu baru.

Peranan Ganggang Biru Dalam Kehidupan
1.       Bidang pertanian
Pengikat nitrogen bebas sehingga lahan pertanian menjadi subur. Contoh: Noctoc commune, Gleocapsa magna, dan Anabaena (Anabaena azollae simbiosis dengan Azolla pinnata, sedangkan Anabaena cycadae simbiosis dengan Cycas rumphii).
2.       Bidang perikanan
Sebagai fitoplankton yang merupakan makanan utama ikan.
3.       Bidang pangan
Sumber makanan alternatif yang memiliki kandungan protein tinggi. Contoh: Spirulina.